19 June 2010

Sajak Untuk Papa



Papa,
Sewaktu aku mula melihat dunia
Kau insan pertama yang melaungkan azan ke telinga kananku
Kau yang menitipkan kalimah itu
Agar aku menjadi insan
Sepertimana kau harapkan

Papa,
Masih aku ingat
Susah payahmu
Titik peluhmu
Jerih payahmu
Membesarkan diri ini...
Kau membanting tulang empat keratmu
Tanpa mengira panas dan hujan
Kau depani jua

Aku tahu papa
Dulu kita bukan orang senang
Selalu pesan itu kau berikan pada ku
Jadilah manusia berguna
Berbakti pada orang tua
Jangan pernah sekali lupa pada jasa mereka...
Sungguh kau tidak banyak berbicara
Mulutmu sering terkunci
Namun senyuman mu dan pandangan matamu
sudah menggambarkan hasrat hatimu

Papa
Aku sering buat kau terluka
Aku menganggap diam mu itu tiada apa-apa
Aku sering menyakiti hatimu
Aku sering meningkah kata-katamu
Aku sentiasa meninggikan kata bicaraku
Maafkan aku papa... kadangkala aku tersilap

Papa,
Ternyata pesan-pesan mu tak pernah sekali aku lupa.
Sehingga kini masih terpahat di hati
walaupun kita jauh di mata...
Aku berjanji pada diri ini
Aku akan berbakti padamu selama-lamanya
Aku akan membayar segala jasa dan pengorbanan yang telah kau berikan
Aku akan berikan apa yang telah kau berikan pada ku selama ini
Kasih sayang, ingatan, masa, didikan dan segalanya...
Walaupun aku tahu nilainya tak termampu untuk aku lunaskan
Selamat hari ayah.....papa


Dari anakmu di perantauan. 9.55 malam, 19 Jun 2010-Kaherah Mesir

2 comments:

Anonymous said...

WAH PANDAI PULAK SI KEMBAR NI BERSAJAK..TAHNIAH...

Anonymous said...

touching sungguh..
teringat kt ayah..
ntah cne die skrg..


-Nisyah-

 

Ketenangan hati

Bicara Penulis

Bicara Penulis

Hasil tulisan

Hasil tulisan

Berlewaran di Bumi Sahara Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template