20 February 2009

Dia Ku Panggil Mama

Puisi ini saya tujukan khas buat insan yang saya panggil mama.



Senja itu

Sang mentari menyusup menghilang

Kejauhan tersembunyi di balik pergunungan

Kala itu aku menangis

Saat melihat dunia

Menjadi gamit-gamitan orang


Masih segar di ingatan tika kau mengusap ubun-ubun

Dengan harapan menggunung setinggi langit

Untuk menjadi penerang hari yang gelap

Untuk berbakti padanya di hari tua nanti


Kini

Aku terbang jauh

Jauh di mata tapi dekat di hati

Meniti tangga-tangga kejayaan

Janji itu perlu aku lunaskan

Berbakti pada nya tak kira di mana jua


Ya ALLAH

Berilah aku kekuatan

Untuk menjalankan taklifan ini.


p/s: Berbakti bukan hanya pada perlakuan, tapi cukup sekadar doa andai itu yang mampu.

0 comments:

 

Ketenangan hati

Bicara Penulis

Bicara Penulis

Hasil tulisan

Hasil tulisan

Berlewaran di Bumi Sahara Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template